Record Detail
Advanced SearchText
Pembuatan Pertunjukan Teater Musikal Pendek Tentang Hustle Culture
Fenomena Hustle Culture atau yang biasa dikenal dengan workaholism pertama kali ditemukan pada tahun 1971. Fenomena Hustle Culture sedang marak di generasi Milenial dan Z dan muncul karena perkembangan teknologi yang pesat dan tuntutan orang-orang sekitar, dan kepribadian sehingga munculnya pola pikir bahwa kesuksesan diukur dari durasi waktu bekerja seseorang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2020, rata-rata jam kerja di Indonesia melebihi durasi yang telah ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2013 dan para pekerja tidak melakukan perlawanan karena takut kehilangan pekerjaanya (Novianto, 2021). Hal ini menjadi asumsi dasar pembuat karya dalam menyusun kampanye berupa pertunjukan teater musikal dalam memberikan dampak negatif dari fenomena tersebut. Pembuat karya menggunakan teori kampanye dan teater musikal dalam pembuatan karya tersebut. Karya ditampilkan secara langsung dan daring melalui peron YouTube. Selama proses pembuatan karya, terdiri dari tiga proses, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Melalui Teater Musikal Pendek “MENGEJAR KALA” tersebut, pembuat karya ingin menyampaikan pesan dengan mengangkat peristiwa di kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan dapat mencegah dampak negatif dari budaya tersebut. Karya ini diharapkan dapat menghibur dan memberikan kesan positif untuk khalayak dan penikmat pertunjukan seni.
Availability
S101225SP | S1.PAC.013.22 | Hanya Tersedia Softcopy. | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
S1.PAC.013.22
|
Publisher | LSPR : Jakarta., 2022 |
Collation |
-
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available